EDUKASI TENTANG TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI PADA PASIEN POST OP DIRUANGAN BEDAH RSU MAYJEN H.A THALIB KERINCI

Penulis

  • Mimi Rosika AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI
  • Soviarni Soviarni AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI

Kata Kunci:

edukasi, teknik relaksasi, nyeri, genggam jari

Abstrak

Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang timbul karena adanya kerusakan atau ancaman kerusakan pada jaringan, baik aktual maupun potensial. Nyeri sebagai salah satu respon yang muncul pada pasien post operasi dapat menimbulkan stres, sehingga sistem kardiovaskular merespon nyeri dengan mengaktifkan sistem saraf simpatik, sehingga menghasilkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen. Nyeri post operasi dapat menimbulkan dampak yang tidak adekuat seperti masalah istirahat dan tidur, penyembuhan luka yang lama, ketidakpuasan pasien, rawat inap yang lebih lama, dan meningkatnya biayaperawatan (Swieboda, 2013). Berdasarkan data WHO (Word Health Organisasion) bahwa selama lebih dari satu abad, perawatan bedah telah menjadi komponen penting dari perawatan kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta tindakan bedah dilakukan di seluruh dunia. Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2016, menjabarkan bahwa tindakan bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di Indonesia dengan persentase 12,8% dan diperkirakan 32% diantaranya merupakan bedah mayor, dan 25,1% mengalami kondisi kejiwaan serta 7% mengalami kecemasan (Kemenkes, 2016).

Unduhan

Diterbitkan

2022-10-19

Cara Mengutip

Rosika, M., & Soviarni, S. (2022). EDUKASI TENTANG TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI PADA PASIEN POST OP DIRUANGAN BEDAH RSU MAYJEN H.A THALIB KERINCI. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bina Insani Sakti, 1(1, Oktober), 28–32. Diambil dari http://jurnal.akperbis.ac.id/index.php/jpmbis/article/view/50